Rabu, Maret 12, 2014

TUJUH CARA MEMATIKAN ATAU MENYUBURKAN TEAM KERJA!

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - TUJUH CARA MEMATIKAN ATAU MENYUBURKAN TEAM KERJA! Salah satu kekhasan pemimpin yang baik, justru harus mengenal, kapan kita bisa mematikan ide kreatif seorang teman atau team kerjamu. Dengan mengenal caranya, engkau akan menemukan cara baru untuk menyuburkan ide kreatif dari anggota team kerjamu! Caranya mudah untuk mematikan ide anggota team kerjamu: Janganlah menatap matanya, tetapi lihatlah barang di sekitarnya, atau tunduk saja saat dia mengajak engkau bicara! Katakanlah padanya, "Siapa yang tanya, penting apa idemu buatku?" Tempatkanlah ide temanmu itu dengan cara "brainstorming": Emang idemu itu satu-satunya yang benar apa? Masih banyak ide bagus lainnya daripada idemu sendiri! Misalnya temanmu sedang menampilkan ide kreatifnya untuk menghias dekorasi manten. Dia membuat dekorasi manten yang bernuansa pegunungan lengkap dengan air terjunnya. Kalau engkau mau mematikan idenya, katakan saja, "Emang kamu sendiri apa yang punya ide seperti itu, aku pun punya, tapi aku nggak suka....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, Maret 11, 2014

PAKAIAN KEBAHAGIAAN

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - PAKAIAN KEBAHAGIAANSuatu ketika, tersebutlah seorang raja yang kaya raya. Kekayaannya sangat melimpah. Emas, permata, berlian, dan semua batu berharga telah menjadi miliknya. Tanah kekuasaannya, meluas hingga sejauh mata memandang. Puluhan istana, dan ratusan pelayan siap menjadi hambanya. Karena ia memerintah dengan tangan besi, apapun yang diinginkannya hampir selalu diraihnya. Namun, semua itu tak membuatnya merasa cukup. Ia selalu merasa kekurangan. Tidurnya tak nyenyak, hatinya selalu merasa tak bahagia. Hidupnya, dirasa sangatlah menyedihkan. Suatu hari, dipanggillah salah seorang prajurit tebaiknya. Sang Raja lalu berkata, “Aku telah punya banyak harta. Namun, aku tak pernah merasa bahagia. Karena itu, ujar sang raja, “aku akan memerintahkanmu untuk memenuhi keinginanku. Pergilah kau ke seluruh penjuru negeri, dari pelosok ke pelosok, dan temukan orang yang paling berbahagia di negeri ini. Lalu, bawakan pakaiannya kepadaku.” “Carilah hingga ujung-ujung cakrawala dan buana. Jika aku bisa....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, Maret 04, 2014

AEVO, SI PENDAKI GUNUNG

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - AEVO, SI PENDAKI GUNUNGBercerita tentang seorang pendaki gunung yang bernama Aevo, yang memaknai hidup dari perjuangan yang dia lakukan. Hampir seluruh waktu dalam hidupnya dipakai untuk menaklukkan gunung-gunung yang menjulang tinggi, hanya untuk melihat pemandangan mana yang terindah. Semakinn tinggi gunung yang dia taklukkan, semakin indah pemandangan yang ia dapatkan. Hingga pada suatu kesempatan,Aevo memutuskan untuk mendaki sebuah gunung yang amat tinggi. Aevo merasa itulah gunung tertinggi yang pernah ia hadapi. Dalam hati Aevo ada ketakutan,hal yang selalu datang dalam hatinya setiap akan mendaki sebuah gunung. Seperti biasa pula, Aevo berusaha menenangkan hatinya. Setelah merasa cukup tenang,Aevo mulai melangkahkan kaki, selangkah demi selangkah. Mendaki gunung yang akan menghadiahi dia banyak tantangan dengan bekal seadanya. Tidak terasa, Aevo sudah mendaki seperempat dari gunung tersebut. Aevo melihat sejenak ke belakang, jalan yang sudah ia lalui. Dalam pikirannya, dia berkata, "Ah, masih belum....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, Maret 02, 2014

PAKAIAN KEBAHAGIAAN

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - PAKAIAN KEBAHAGIAANSuatu ketika, tersebutlah seorang raja yang kaya raya. Kekayaannya sangat melimpah. Emas, permata, berlian, dan semua batu berharga telah menjadi miliknya. Tanah kekuasaannya, meluas hingga sejauh mata memandang. Puluhan istana, dan ratusan pelayan siap menjadi hambanya. Karena ia memerintah dengan tangan besi, apapun yang diinginkannya hampir selalu diraihnya. Namun, semua itu tak membuatnya merasa cukup. Ia selalu merasa kekurangan. Tidurnya tak nyenyak, hatinya selalu merasa tak bahagia. Hidupnya, dirasa sangatlah menyedihkan. Suatu hari, dipanggillah salah seorang prajurit tebaiknya. Sang Raja lalu berkata, “Aku telah punya banyak harta. Namun, aku tak pernah merasa bahagia. Karena itu, ujar sang raja, “aku akan memerintahkanmu untuk memenuhi keinginanku. Pergilah kau ke seluruh penjuru negeri, dari pelosok ke pelosok, dan temukan orang yang paling berbahagia di negeri ini. Lalu, bawakan pakaiannya kepadaku.” “Carilah hingga ujung-ujung cakrawala dan buana. Jika aku bisa....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kisah Kesabaran Yang Menggetarkan Jiwa

https://www.facebook.com/rupa.bebek


Sekali waktu, saya mengoperasi seorang anak berumur 2,5 tahun. Hari itu adalah Selasa dan pada keesokan harinya anak itu dalam keadaan sehat. Pada hari Kamis jam 11:15 pagi – saya tak akan pernah melupakannya karena ketegangan yang saya alami – seorang perawat memberitahu saya bahwa anak itu berhenti bernafas dan jantungnya tak berdetak. Saya bergegas menangani anak itu dan melakukan pemijatan jantung selama 45 menit. Dan selama itu jantungnya tak bekerja sama sekali.
Setelah itu, atas izin Allah, jantungnya kembali berfungsi dan kami sangat bersyukur kepada-Nya.

Saya beritahukan keadaan sang anak kepada keluarganya. Sebagaimana anda ketahui, sangat sulit untuk menginformasikan kepada keluarga pasien jika keadaannya buruk. Hal semacam itu merupakan keadaan paling sulit yang dihadapi seorang dokter, namun perlu dilakukan. Maka saya pun mencari ayah sang anak, namun tak bertemu. 

Kemudian saya temukan ibunya. Saya sampaikan kepadanya bahwa berhentinya jantung sang anak dikarenakan pendarahan pada tenggorokannya. Kami belum mengetahui musababnya dan khawatir juga bahwa otak sang anak pun mengalami kematian.
Bagaimana perkiraan anda akan respon sang ibu? Apakah ia menangis? Apakah ia menyalahkan saya? Tidak, tidak semacam itu. Sebaliknya, ia mengucapkan: “Alhamdulillah, segala pujian hanya untuk Allah.” dan meninggalkan saya.

Sepuluh hari kemudian, sang anak mulai menunjukkan pergerakan. Kami bersyukur kepada Allah dan senang karena kondisi otaknya mulai membaik. Namun dua hari setelahnya, jantungnya kembali berhenti dikarenakan pendarahan yang sama. 

Prosedur pemijatan jantung kembali saya lakukan. Namun sama seperti sebelumnya, jantungnya tetap tak bekerja. Kali ini saya sampaikan kepada ibunya bahwa tidak ada lagi harapan. Namun sang ibu berucap: “Alhamdulillah, Duhai Allah, jika kesembuhannya membawa kebaikan maka sembuhkanlah ia, yaa Rabbii.”
Anak itu mengalami enam kali kejadian yang sama hingga tenaga ahli tenggorokan berhasil menghentikan pendarahannya. Jantung anak itu semakin membaik setelahnya. Namun, setelah tiga setengah bulan anak itu masih terbaring dan tak bergerak.

Saat mulai terlihat tanda-tanda pergerakan anggota tubuhnya, kejadian buruk lain menimpa anak itu. Kepala sang anak dipenuhi cairan nanah yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya sampaikan kembali kondisi tersebut kepada sang ibu dan ia kembali berkata: “Alhamdulillah.” dan meninggalkan saya.

Kami mengoper penanganan anak itu kepada ahli bedah syaraf dan otak. Tiga minggu setelahnya, kondisi kepalanya berangsur membaik. Namun anak itu tetap tak bergerak di pembaringan. Dua minggu berlalu dan kini anak itu mengalami kondisi keracunan darah yang menyebabkan suhu badannya naik hingga 41,2 derajat Celsius.

Saya sampaikan kondisi anak itu kepada ibunya dan kembali ia berkata: “Alhamdulillah, Duhai Allah, jika kesembuhannya membawa kebaikan maka sembuhkanlah ia, yaa Rabbii.”
Saya kemudian menengok pasien lain di sampingnya ketika ibu sang pasien dengan panik berteriak: “Dokter, cepat lakukan sesuatu! Anak saya panas, ia bisa sekarat…” Anak ini demamnya baru 37,6 derajat Celsius. Dengan terkejut saya berkata: “Ibu, lihatlah ibu itu, demam anaknya lebih dari 41 derajat namun ia tetap bersabar dan memuji Allah.” Maka iapun menangkis: “Wanita itu tak berperasaan dan tidak tanggap.”

Saat itulah saya teringat sebuah perkataan dari Rasulullah saw.: “Diberkahilah orang-orang yang asing.” Sungguh, saya belum pernah melihat seorang ibu sesabar itu.
Kami terus merawat anak itu. Sekarang, 6,5 bulan telah berlalu dan sang anak akhirnya keluar dari ruang ICU. Keadaannya masih belum banyak berubah, belum bergerak, belum bisa mendengar, bicara atau melihat. Dadanya masih terbuka dengan luka operasi di mana anda bisa melihat detakan jantungnya. Sang ibu dengan telaten ikut merawat luka tersebut dan selalu sabar dan berharap kepada Allah.

Tahukah anda apa yang terjadi setelah itu? Sebelum saya beritahukan, berapakah peluang harapan bagi seorang anak yang sekian lama mengalami sakit dan kondisi demikian? Sebagian besar dari kita mungkin sudah pasrah dan tak banyak berharap atau bersiap merelakan kepergiannya.
Namun 2,5 bulan kemudian, dengan rahmat Allah, sang anak benar-benar telah sembuh dan kembali normal. Ia bisa berlari memeluk ibunya seolah tak pernah ada kejadian apapun yang menimpanya. Kesehatannya telah kembali seperti sedia kala.

Cerita ini tak berhenti di situ. Bagian berikut inilah yang menggetarkan hati dan menjadikan saya tak kuasa menahan bulir-bulir air mata untuk mengalir.
Satu setengah tahun setelah anak itu meninggalkan rumah sakit, salah seorang petugas rumah sakit memberitahu saya bahwa ada sepasang suami istri dengan dua orang anaknya ingin bertemu. Saya pun menemui mereka dan saya berjumpa dengan orang tua anak yang saya operasi sebelumnya itu. Dia sekarang sudah lima tahun dan bagaikan bunga yang segar. Bersama mereka juga adalah seorang bayi berumur 4 bulan.
Saya sambut mereka dengan hangat dan dengan sedikit bercanda saya tanyakan kepada sang ayah, apakah ini anak yang ke 13 atau 14. Ia tersenyum heran kepada saya dan berkata: “Ini anak ke dua kami dan anak yang Bapak operasi dulu itu adalah anak pertama kami yang dikaruniakan kepada kami setelah penantian selama 17 tahun. Setelah diberi anak, ia menderita penyakit yang Bapak telah lihat.”
Air mata saya tak terbendung mendengar penuturan sang ayah.
Secara refleks, saya tuntun sang ayah ke ruangan saya dan bertanya mengenai istrinya. “Siapakah istri anda ini, yang setelah 17 tahun tidak subur masih memiliki kesabaran dengan kondisi fatal yang menimpa anak pertamanya? Hatinya sungguh bukan tidak subur. Iman tentunya tumbuh subur di sana.”
Apa jawab sang suami? Dengarkan baik-baik saudaraku.
Ia berkata: “Aku menikahi wanita ini selama 22 tahun dan selama itu pula ia tak pernah ketinggalan dalam shalat tahajud. Aku tak pernah mendengarnya menggunjing, menggosip atau berbohong. Setiap saya pergi atau kembali ke rumah, ia membukakan pintu dan mendoakan saya serta menyambut saya dengan keramahan. Dan dalam setiap apa yang ia kerjakan selalu muncul cinta, perawatan, persembahan dan kasih sayang yang terdalam.” Laki-laki itu melengkapi dengan berkata: “Sungguh dokter, karena kemuliaan akhlak dan rasa sayang yang ia tunjukkan dalam perlakuannya kepada saya, saya hampir tak kuasa untuk membuka mata dan menatap padanya.”
Dan saya pun menimpali: “Istri semacam itu benar-benar pantas memperolehnya dari anda…”
***

Tuntunan Islam Ketika Ditimpa Mushibah

Sebagian orang menanyakan “Apakah kesabaran itu ada batasnya?” Sebagian yang lain berkata, kesabaran itu ada batasnya. Sebagian orang mengeluh ketika musibah menimpanya. Sebagian lagi bertanya, “Mengapa Allah tak berhenti memberi cobaan kepada saya?”
أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.”
Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(Hadits riwayat Muslim)

Semoga bermanfaat.
Kisah ini diceritakan oleh Prof. Khalid al Zubair, seorang ahli bedah jantung, dalam sebuah kuliahnya. [islamnewsroom]

Nilai artikel ini!

Idul Adha: Ujian Cinta Sang Kekasih Allah

https://www.facebook.com/rupa.bebek


Setelah diselamatkan oleh Allah dari kobaran api Raja Namrud karena meruntuhkan berhala-berhala, Nabi Ibrahim menjadi teladan pejuang penegak Tauhid. Puluhan tahun berikutnya adalah masa-masa menyebarkan ajaran Islam bagi Khalilullaah, Sang Kekasih Allah. Puluhan atau bahkan ratusan tahun menyeru kepada agama Allah di tengah kejahilan manusia merupakan tugas yang diemban ‘sendirian’ oleh Nabi Ibrahim.

Ketika usianya telah menua, keinginan dan harapan untuk memperoleh keturunan semakin besar. “Rabbii hablii minash shalihiin.” Ya Tuhanku, karuniakanlah untukku anak yang shalih, demikian pinta dan doa Nabi Ibrahim.

Di luar dugaan, karena beliau dan istrinya telah sama-sama berusia lanjut, Allah mengabulkan permohonan tersebut. “Maka kami sampaikan berita gembira kepadanya berupa anak yang shabar.” Bagi Nabi Ibrahim, Ismail bukanlah sembarang putra, ia adalah jawaban dari bertahun-tahun pengharapan, balasan dari berabad penderitaan, cahaya mata, dan mimpi jadi kenyataan.
Sedikit banyak, Ismail menjadi harapan besar dan curahan cinta dari Nabi Ibrahim. Seluruh jiwanya seakan terpatri kepada putra semata wayangnya ini.

Tetapi Allah tidak membiarkan keadaan seperti itu berlangsung lama. Nabi Ibrahim akan diuji kembali: menyembelih putra satu-satunya yang teramat sangat ia cintai.

Mengapa Nabi Ibrahim diuji kembali. Ia yang membaktikan hampir seluruh umurnya untuk berjuang menegakkan agama Allah, menghilangkan kebodohan dan membangun pondasi ketauhidan, mengapa harus menerima ujian lagi?

Apakah karena manusia tak boleh berhenti?

Apakah karena manusia tak boleh tertipu oleh ratusan tahun perjuangan dan kemenangan?

Apakah karena ia tak boleh menganggap dirinya tanpa kelemahan?

Apakah karena semua yang menjadi pusat perhatian kita di dunia ini akan membutakan jiwa kita?

Dan akhirnya apakah karena semakin tinggi tingkat keimanan kita, maka semakin besar pula bahayanya jika kita jatuh?

Sepertinya tak ada kata yang bisa melukiskan bagaimana tanggapan dan perasaan Nabi Ibrahim ketika menerima perintah mengurbankan Ismail. Betapa besar sakit, pilu, dan kesedihan jiwanya. Tak tergambarkan.
Bagaimana mungkin ia akan meletakkan Ismail, cahaya matanya, pujaan hatinya, harapan jiwanya, ke tanah dan menempelkan pisau ke lehernya?

Jika saja dirinya yang harus dikurbankan, itu lebih ringan. Tetapi tidak, Ismail yang muda harus mati, dan Ibrahim yang renta harus tetap hidup. Hati Nabi Ibrahim tentu telah tercabik-cabik oleh peperangan cinta, antara Allah dan Ismail.

Siapa yang Nabi Ibrahim pilih? Cinta Allah atau cinta pribadi? Kenabian atau kebapakan? Kesetiaan kepada Allah atau kepada keluarga? Keimanan atau perasaaan? Kebenaran atau kenyataan? Kesadaran atau hawa nafsu? Kewajiban atau kesenangan? Tugas atau hak? Tauhid atau syirik? Maju terus atau diam saja? Dan akhirnya Allah ataukah Ismail?

Setan pun memanfaatkan kebimbangan dan perseteruan di dalam jiwa ini.
Ketika kebenaran itu menambah kenikmatan kehidupan di dunia ini, manusia akan berbondong-bondong menjadi pencari kebenaran. Tetapi ketika kebenaran itu menhilangkan kenikmatan dan menghasilkan permasalahan, kerugian atau bahaya, para pencari kebenaran ini hanya sedikit.

Dari kisah yang menjadi latar belakang hari raya Idul Adha ini, kita mengetahui bahwa Nabi Ibrahim memilih cinta kepada Allah dan merelakan Ismail. Nabi Ibrahim mengajarkan kepada kita untuk memilih kenabian di atas kebapakan, memilih kesetiaan kepada Allah di atas kepada keluarga, memilih keimanan di atas perasaan, memilih kebenaran di atas kenyataan, memilih kesadaran di atas hawa nafsu, mengutamakan kewajiban di atas kesenangan, dan mengutamakan Tauhid di atas kesyirikan.

Demikianlah Nabi Ibrahim menghadapi ujian cinta dari Allah ta’ala. Bagaimana dengan kita?
Siapakah Ismail kita? Mungkin ia adalah putra-putri kita? Mungkin istri kita? Orang yang menjadi tambatan hati? Mungkin gelar kesarjanaan kita? Pangkat dan jabatan? Tabungan dan harta kita yang melimpah? Obsesi dan ide-ide kita? Kecantikan paras kita? Kegagahan tubuh kita? Prestasi dan keterampilan? Kekuatan kita? Atau bahkan kebanggaan akan keimanan dan keshalihan amal kita?
Itulah ujian cinta yang besar. Semoga kita bisa mengambil pelajaran.

Kata Mutiara Islami tentang Cinta

https://www.facebook.com/rupa.bebek
Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.
Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.
Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.
Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Kata-kata mutiara tentang cinta

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni
Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya untuk menambah koleksi ini dan memberikan manfaat kepada pembacanya.
[print_link]


Kata Mutiara Islam tentang Kehidupan Dunia

https://www.facebook.com/ayatayatcinta.ii


Berikut ini adalah beberapa kata mutiara, kata bijak penuh makna dari ajaran maupun para ulama islam mengenai kehidupan dunia. Kata mutiara biasanya lebih mudah diingat dan difahami serta memiliki arti dan makna yang mendalam. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari kata-kata mutiara islami ini.

Dunia adalah tempat tinggal kita sekarang ini. Sebelumnya, kita menempati alam arwah atau ruh. Setelah kematian, di mana setiap orang akan merasakannya, kita akan menempati alam lain yang bernama akhirat. Alam inilah tempat tinggal kita yang sebenarnya karena di sanalah kita dijanjikan keabadian oleh Allah.

Dengan pengetahuan seperti inilah, hendaknya kaum muslimin bisa mengatur dan menyikapi kehidupannya di dunia ini.

Kata Mutiara Islam tentang Dunia

“Dunia ini ibarat bayangan: kejar dia dan engkau tak akan pernah bisa menangkapnya; balikkan badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.” – Ibnu al-Qayyim


“Kehilangan waktu itu lebih sulit daripada kematian, karena kehilangan waktu membuatmu jauh dari Allah dan Hari Akhir, sementara kematian membuatmu jauh dari kehidupan dunia dan penghuninya saja.” – Ibnu al-Qayyim


“Dunia ini hanya terdiri atas tiga hari: Kemarin, ia telah pergi bersama dengan semua yang menyertainya. Besok, engkau mungkin tak akan pernah menemuinya. Hari ini, itulah yang kau punya, jadi beramallah di sana.” – Hasan al Bashri


“Dan demikianlah rahasia dunia ini. Jika engkau membuang cinta dunia dari hatimu, dunia akan tersedia untuk engkau ambil. Engkau bisa memiliki dunia karena ia berada di tanganmu dan bukan di dalam hatimu.” – Hamzah Yusuf


“Setiap dan semua bagian dari dunia ini adalah perangkap bagi yang jahil dan perangkat kebahagiaan bagi yang bijak.” – Rumi


“Ketika cinta atas dunia memasuki hati, takut akan Akhirat akan keluar darinya. Berhati-hatilah dengan godaan dunia, karena tidak seorang hambapun yang membuka sebuah pintu dunia ini tanpa tertutupnya beberapa pintu Akhirat baginya.” Hasan al Bashri


“Kita membangun kehidupan dunia ini dengan merobek-robek agama kita. Pada akhirnya, baik agama maupun dunia yang kita bangun tak lagi bersisa.” – Ibrahim bin Adham


“Jika saja dunia ini dijual di pasar, aku tak akan membelinya seharga sepotong roti karena semua permasalahan yang dimilikinya.” – Imam asy Syafi’i


“Dunia ini hanyalah kehancuran; lebih hancur lagi hati yang bekerja untuknya. Akhirat itu tumbuh; lebih berkembang lagi hati yang bekerja untuknya.” – Tak diketahui

Mutiara Al Qur’an tentang Kehidupan Dunia

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” – Al Baqarah [2:212]


“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” – Ali Imran [3:185]


“Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.” – An Nisaa’ [4:77]


“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” – Al Kahfi [18:45]


“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” – Ar Rum [30:7]


“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” – Al hadid [57:20]